Dikutip dari data Badan
Pusat Statistik (BPS), laju impor Indonesia dalam tiga bulan terakhir
selalu lebih tinggi dibandingkan aktivitas ekspor.
Jika ekspor Indonesia pada Mei 2012 mencapai US$16,83 miliar, pada bulan berikutnya justru menurun menjadi US$15,36 miliar. Penurunan ini juga sebetulnya terjadi pada aktivitas impor dalam dua bulan terakhir.
Laju impor Indonesia pada Mei 2012 tercatat mencapai US$17,04 miliar. Sementara itu, pada Juni 2012, melemah menjadi US$16,69 miliar. Sayangnya, nilai impor yang masih lebih tinggi dibandingkan ekspor menyebabkan Indonesia mengalami defisit perdagangan selama dua bulan terakhir.
Dalam enam bulan terakhir, BPS mencatat 10 produk nonmigas menjadi penyumbang terbesar nilai impor Indonesia. Porsi 10 komoditas tersebut mencapai 64,97 persen dari total nilai impor.
Jika ekspor Indonesia pada Mei 2012 mencapai US$16,83 miliar, pada bulan berikutnya justru menurun menjadi US$15,36 miliar. Penurunan ini juga sebetulnya terjadi pada aktivitas impor dalam dua bulan terakhir.
Laju impor Indonesia pada Mei 2012 tercatat mencapai US$17,04 miliar. Sementara itu, pada Juni 2012, melemah menjadi US$16,69 miliar. Sayangnya, nilai impor yang masih lebih tinggi dibandingkan ekspor menyebabkan Indonesia mengalami defisit perdagangan selama dua bulan terakhir.
Dalam enam bulan terakhir, BPS mencatat 10 produk nonmigas menjadi penyumbang terbesar nilai impor Indonesia. Porsi 10 komoditas tersebut mencapai 64,97 persen dari total nilai impor.
Laporan Bank Danamon berjudul Indonesia Economic Briefing yang diterima VIVAnews,
Kamis, 2 Agustus 2012, menilai sejumlah indikator BPS menggambarkan
kesuraman dari kinerja perdagangan Indonesia. "Laju ekspor terlihat
menurun di sejumlah pasar tujuan utama Indonesia," ungkap laporan itu.
Sejumlah komoditas ekspor utama Indonesia juga dianggap turun cukup tajam, terutama di sektor pertambangan. Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai prospek perdagangan Indonesia ke depan. "Apakah benar-benar sesuram itu?" kata laporan tadi
Berikut adalah 10 barang impor utama selama setengah tahun terakhir:
1. Mesin dan peralatan mekanik
Mei 2012: nilai impor US$2,48 miliar
Juni 2012: nilai impor US$2,53 miliar
Semester I-2012: nilai impor 13,95 miliar
2. Mesin dan peralatan listrik
Mei 2012: US$1,64 miliar
Juni 2012: US$1,70 miliar
Semester I-2012: 9,47 miliar
3. Besi dan baja
Mei 2012: US$910,5 juta
Juni 2012: US$921,4 juta
Semester I-2012: 5,306 miliar
4. Kendaraan bermotor dan bagiannya
Mei 2012: US$927,3 juta
Juni 2012: US$911,9 juta
Semester I-2012: 4,93 miliar
5. Bagan kimia organik
Mei 2012: US$697,3 juta
Juni 2012: US$557,9 juta
Semester I-2012: 3,57 miliar
6. Plastik dan barang dari plastik
Mei 2012: US$676,7 juta
Juni 2012: US$622,4 juta
Semester I-2012: 3,52 miliar
7. Kapal terbang dan bagiannya
Mei 2012: US$406,9 juta
Juni 2012: US$402,3 juta
Semester I-2012: 2,35 miliar
8. Barang dari besi dan baja
Mei 2012: US$475,8 juta
Juni 2012: US$392,9 juta
Semester I-2012: 2,30 miliar
9. Serealia
Mei 2012: US$223,6 juta
Juni 2012: US$266,3 juta
Semester I-2012: 1,72 miliar
10. Pupuk
Mei 2012: US$299,5 juta
Juni 2012: US$298,6 juta
Semester I-2012: 1,54 miliar
Sejumlah komoditas ekspor utama Indonesia juga dianggap turun cukup tajam, terutama di sektor pertambangan. Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai prospek perdagangan Indonesia ke depan. "Apakah benar-benar sesuram itu?" kata laporan tadi
Berikut adalah 10 barang impor utama selama setengah tahun terakhir:
1. Mesin dan peralatan mekanik
Mei 2012: nilai impor US$2,48 miliar
Juni 2012: nilai impor US$2,53 miliar
Semester I-2012: nilai impor 13,95 miliar
2. Mesin dan peralatan listrik
Mei 2012: US$1,64 miliar
Juni 2012: US$1,70 miliar
Semester I-2012: 9,47 miliar
3. Besi dan baja
Mei 2012: US$910,5 juta
Juni 2012: US$921,4 juta
Semester I-2012: 5,306 miliar
4. Kendaraan bermotor dan bagiannya
Mei 2012: US$927,3 juta
Juni 2012: US$911,9 juta
Semester I-2012: 4,93 miliar
5. Bagan kimia organik
Mei 2012: US$697,3 juta
Juni 2012: US$557,9 juta
Semester I-2012: 3,57 miliar
6. Plastik dan barang dari plastik
Mei 2012: US$676,7 juta
Juni 2012: US$622,4 juta
Semester I-2012: 3,52 miliar
7. Kapal terbang dan bagiannya
Mei 2012: US$406,9 juta
Juni 2012: US$402,3 juta
Semester I-2012: 2,35 miliar
8. Barang dari besi dan baja
Mei 2012: US$475,8 juta
Juni 2012: US$392,9 juta
Semester I-2012: 2,30 miliar
9. Serealia
Mei 2012: US$223,6 juta
Juni 2012: US$266,3 juta
Semester I-2012: 1,72 miliar
10. Pupuk
Mei 2012: US$299,5 juta
Juni 2012: US$298,6 juta
Semester I-2012: 1,54 miliar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar