1. Manusia Separuh Badan dari China
Peng Shulin
dari China, pada tahun 1995 dia mengalami kecelakaan sangat hebat, sebuah truk
melindasnya sehingga mengakibatkan tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian. Akibatnya
mulai bagian pinggang hingga kaki harus dibuang, sehingga dia harus
hidup hanya dengan tubuh dari pinggang ke atas. (Lihat gambar di atas).
Ada lebih 20
orang dokter spesialis yang berjuang keras menyelamatkan hidupnya pada
saat itu. Dan yang pasti, menurut mereka adalah sebuah keajaiban bila
Peng Shulin bisa berhasil mempertahankan hidupnya. Bagian bawah
tubuhnyapun harus ditambal dengan cara mengambil kulit di bagian
tubuhnya yang lain.
Penderitaan
baru saja dimulai ketika Peng harus mengalami tekanan mental dan fisik
yang dihadapinya. Mengapa? karena meskipun dia bisa bertahan hidup,
hari-harinya harus dilalui di tempat tidur. Total 12 tahun dijalani Peng
hanya di tempat tidur. Dia tidak memiliki organ tubuh bagian bawah
untuk membantu menyangga tubuhnya saat hendak berjalan dengan kedua
tangannya. Terapi kejiwaan harus dijalaninya dengan amat sangat sabar.
Peng harus harus mempersiapkan hal terburuk yang harus dilalui untuk
menjalani waktu di depannya.
Tetapi bukan
Peng bila berputus asa. Senyumnya dan ketegaran hatinya yang luar biasa
membuahkan hasil. Tim dokter yang selalu mengawasi perkembangannya,
Pusat Penelitian Rehabilitasi China di Beijing selama ini berpikir
bagaimana caranya agar Peng bisa beraktifias seperti manusia pada
umumnya. Dan hasilnya, sebuah alat bantu telah diciptakan seperti yang
terlihat pada gambar.
Seorang Peng
Shulin yang sederhana dan selalu tersenyum dan bersyukur karena masih
bisa hidup, kini sangat bergembira. Melalui terapi latihan otot-otot
tangan yang diberikan, terapi dan belajar jalan, alat tersebut mampu
membantunya bisa berjalan. Dan tentunya masih banyak kesulitan yang
harus dihadapinya di masa mendatang.
Mungkin kita
akan kagum dan terharu melihat kisah dan kehebatan Peng Shulin dalam
menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. Tetapi pertanyaannya
adalah apakah kita bisa bertahan bila "kita" di posisi Peng Shulin?
Pasti Anda sependapat dengan saya bahwa jawabannya sangat tidak mudah.
Dan itu pula
yang salah satunya bisa menginspirasi kita. Ketika kita mengalami
masa-masa tersulit, baik dalam hal pekerjaan, pribadi, ataupun keluarga,
jangan putus asa.
"INI PUN AKAN BERLALU"
Cobalah untuk tidak menggerutu karena itu akan semakin menambah beban kita.
Lihatlah gambar
Peng tersebut dan bayangkan bagaimana kira-kira Peng berjuang melawan
keputusasaannya yang kehilangan separuh tubuhnya untuk selama-lamanya.
Betapa sangat menderitanya 20 tahun lebih hidup hanya terbaring di tempat tidur dan melawan tekanan psikologis dan fisik yang besar.
Bila Peng bisa tegar dalam keadaannya sekarang, maka Anda juga pasti bisa dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.
Tersenyumlah, bersyukurlah dan berpikirlah positif.
2. Rose Siggins, warga Amerika Serikat, si wanita setengah badan sedang menggendong bayinya.
3. Kenny Easterday adalah seorang berkebangsaan Amerika yang lahir dengan penyakit langka yakni agenesis sakral, yakni penyakit yang mengakibatkan tulang belakang tidak tumbuh dengan benar. Dokter mengamputasi kakinya ketika ia masih bayi.
2. Rose Siggins, warga Amerika Serikat, si wanita setengah badan sedang menggendong bayinya.
3. Kenny Easterday adalah seorang berkebangsaan Amerika yang lahir dengan penyakit langka yakni agenesis sakral, yakni penyakit yang mengakibatkan tulang belakang tidak tumbuh dengan benar. Dokter mengamputasi kakinya ketika ia masih bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar